Ki Bagus Hadikusumo Ketua PP Muhammadiyah (1942-1953)

Foto : muhammadiyah.or.id

Ki Bagus Hadikusumo atau yang memiliki nama asli Raden Hidayat adalah tokoh penting pergerakan Islam dan politisi berkebangsaan Indonesia yang dikenal sebagai salah satu anggota Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).Di dunia politik,ia merupakan pendiri Partai Islam Indonesia (PPI) pada 1938 dan Partai Masyumi di Yogyakarta pada 1943.

Beliau juga merupakan salah seorang tokoh Muhammadiyah yang sangat terkenal dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum kelima Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari tahun 1942 hingga 1953.Banyak orang mengenal Ki Bagus sebagai orang di balik penyusunan Pancasila, konstitusi,dan sebagai tokoh kunci dalam Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Ia lahir di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 24 November 1890 atau 11 Rabi’ul Akhir 1308 Hijriyah.Ia merupakan putra ketiga dari lima bersaudara.Ayahnya bernama Raden Haji Lurah Hasyim yang merupakan seorang Abdi Dalem Agama Islam di Kraton Yogyakarta.Sejak kecil ia sudah mulai mendapatkan ajaran pendidikan Agama Islam dari orang tuanya dan guru agama maupun kyai di sekitar Kampung Kauman.Ia juga mengenyam pendidikan umum,namun hanya sampai kelas 3 sekolah Ongko Loro.

Setelah itu beliau memilih untuk mendalami Agama dan belajar di Pesantren Wonokromo,utamanya untuk mempelajari fikih dan tasawuf sebagaimana pesantren-pesantren di Pulau Jawa pada umumnya.Selain mendalami Agama Islam,ia juga belajar beberapa bahasa selain Jawa bersama Raden Ngabehi Sasrasoeganda dan berhasil mendapatkan kemampuan berbahasa Melayu dan Belanda.Lebih-lebih dirinya juga mendalami sastra Jawa dan sempat belajar bahasa Inggris dari Mirza Wali Ahmad Baiq.

Lewat Keputusan Raja No.54 tertanggal 12 Januari 1922, Ki Bagus Hadikusumo diangkat menjadi anggota Priesterraden Commissie,sebuah kepanitian yang bertugas menyelidiki keadaan pengadilan agama dan menyampaikan saran-saran kepada pemerintah dalam rangka usaha perbaikan peradilan agama.

Beliau juga pernah aktif terlibat dalam partai politik.Partai politik pilihan pertamanya adalah Partai Islam Indonesia (PII).Awalnya,partai ini bertujuan agar Indonesia berparlemen kepada pemerintah kolonial Belanda,namun lama-lama tujuannya semakin luas,utamanya untuk merekrut anggota yang lebih luas di berbagai wilayah di Indonesia.Partai ini terdiri dari orang-orang Muslim modernis seperti Muhammadiyah,Persis,pecahan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang tergabung dalam Barisan Penyadar PSII, dan beberapa orang dari organisasi Islam lainnya. Ki Bagus sempat menduduki posisi sebagai Komisaris PII bersama tokoh Islam lainnya seperti Mas Mansur,Abdul Kahar Muzakkir,Rasyidi,dan M. Natsir.

Sementara itu,di tahun-tahun yang sama, sekitar 1922-1942 Ki Bagus juga bergerak di ranah pendidikan Islam lewat organisasi Muhammadiyah. Ki Bagus pernah menjadi Ketua Majelis Tabligh (1922),Ketua Majelis Tarjih,Anggota Komisi MPM Hoofdbestuur Muhammadiyah (1926), dan Ketua PP Muhammadiyah (1942-1953). Pokok-pokok pikiran Ahmad Dahlan berhasil ia rumuskan sedemikian rupa sehingga dapat menjiwai dan mengarahkan gerak langkah serta perjuangan Muhammadiyah.Bahkan, pokok-pokok pikiran itu menjadi Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

Masa Penjajahan Jepang merupakan salah satu momentum dimana Ki Bagus punya peran penting bagi Indonesia.Jepang yang sadar akan pentingnya posisi Islam di Indonesia membuat kebijakan-kebijakan yang seolah-olah membawa kebaikan bagi Muslim di Indonesia.Mimpi mendirikan kemakmuran bersama di bawah Jepang sebagai bagian dari Asia Raya pun direspon Ki Bagus sebagai ketua Muhammadiyah kala itu.Ia merumuskan beberapa tujuan. Pertama,hendak mengajarkan Agama Islam serta melatih hidup yang selaras dengan tuntunannya. Kedua,hendak melakukan pekerjaan perbaikan umum.Ketiga hendak memajukan pengetahuan dan kepandaian budi pekerti yang baik kepada anggotanya.

Ki Bagus adalah anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).“Kunci Pancasila di tangan Ki Bagus Hadikusumo”,demikian ungkapan ini diucapkan oleh HS Prodjokusumo.Beliau adalah sosok penting bagi Indonesia dan bagi Muhammadiyah. Pokok-pokok pikirannya denganmemberikan landasan-landasan itu dalam Muqaddimah UUD 1945 itu disetujui oleh semua anggota PPKI.

Dalam sidang BPUPKI 31 Mei 1945,ia mengeluarkan pernyataan yang intinya “Membangun negara di atas ajaran Islam”.Gagasannya tersebut didasarkan pada alasan sosio-historis dan pemahamannya terhadap ajaran Islam. Menurutnya,Agama Islam paling tidak sudah 6 abad menjadi Agama bangsa Indonesia.Adat istiadat dan hukum Islam sudah berlaku lama di Indonesia.Pada sidang pleno BPUPKI tanggal 14 Juli 1945 Ki Bagus Hadikusumo mengusulkan dihapuskannya kata-kata dalam kalimat Ketuhanan (Pancasila sila pertama),yaitu bagi pemeluk-pemeluknya.

Pada awalnya Ki Bagus Hadikusumo hanya mengomentari soal redaksi dan kemudian mengemukakan alasan lain, bahwasanya itu merupakan perundang-undangan ganda, yaitu untuk kaum muslim dan satu untuk umat lain,hal ini tidak dapat diterima.Sehingga redaksi sila pertama usulan Ki Bagus berbunyi:“Ketuhanan dengan menjalankan Syariat Islam”.Tetapi akhirnya semua pihak bisa berkompromi dan kembali seiya sekata, setelah tujuh kata ini diganti dengan kalimat yang lebih netral: “Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Menurut AM Fatwa,Ki Bagus adalah seorang pemimpin umat Islam yang memiliki visi kenegarawanan.Visi kenegarawanan Ki Bagus terlihat jelas saat ia menyetujui usulan formulasi sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang tadinya berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha Esa dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-Pemeluknya”.Tidak mudah bagi Ki Bagus untuk meloloskan kalimat ini.Namun situasi saat itu sungguh genting,sehingga Ki Bagus berbesar hati demi menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia saat itu.

Adapun kepanitiaan Ki Bagus di BPUPKI dan PPKI tercatat oleh Yamin.Ki Bagus saat itu menjadi anggota Panitia Perancang Ekonomi dan Keuangan yang diketuai oleh Moh. Hatta,anggota BPUPKI dan Chuo Sangi-In,dan anggota PPKI yang berasal dari anggota BPUPKI.

Setelah Indonesia merdeka, Ki Bagus juga dikenal salah seorang pendiri Angkatan Perang Sabil (APS) yang dibentuk dalam upaya menghadapi Agresi Militer Belanda I Yogyakarta pada 21 Juli 1947. Angkatan perang Sabil bermarkas di Masjid Taqwa di Kampung Suranatan dan didukung oleh ulama Muhammadiyah,Ki Bagus berjasa menjaga dan mengembangkan Muhammadiyah di masa-masa sulit.

Ki Bagus juga sangat produktif dalam menuliskan buah pikirannya.Buku karyanya antara lain Islam sebagai Dasar Negara dan Achlaq Pemimpin (1954).Karya-karyanya yang lain yaitu Risalah Katresnan Djati (1935),Poestaka Hadi (1936),Poestaka Islam (1940),Poestaka Ichsan (1941),dan Poestaka Iman (1954).

Atas semua jasanya beliau menerima  Penghargaan Bintang Mahaputra dari mendiang Presiden Soeharto pada tahun 1993 dan kemudian Presiden Joko Widodo memutuskan melalui Keputusan Presiden Nomor 116/TK/2015 untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Ki Bagus Hadikusumo pada tanggal 5 November 2015 setelah Muhammadiyah mendaftarkan usulan tersebut pada November 2012.

Ki Bagus Hadikusumo wafat di Yogyakarta pada hari Jum’at tanggal 4 November 1954, saat masih menjabat sebagai ketua umum Muhammadiyah. Atas jasa-jasanya bagi Indonesia, pada 10 November 2015 bertepatan dengan Hari Pahlawan,ia diberi gelar Pahlawan Nasional Republik Indonesia.

Aura Amirotun Nisa (Kelas IX)

Sumber :

https://id.wikipedia.org

https://muhammadiyah.or.id

https://esi.kemdikbud.go.id

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Related Post

SMP Muhammadiyah 17 Laren menyelengga...
Foto : Pelaksanaan STS bersama Mulai hari ini Senin 23 Sepetmb...
MI Muhammadiyah 12 Centini dan PAUD/T...
Foto : Makan bersama setelah acara kegiatan Untuk mengingat ke...
Gladi Bersih ANBK Tahun 2024 SMP Muha...
Foto : Pelaksanaan gladi bersih ANBK 2024 hari pertama SMP Muh...
Kontingen SMPM 17 Laren Menampilkan R...
Foto : Kontingen karnaval SMP Muhammadiyah 17 Laren saat sebel...
Gebyar HUT ke-79 RI
Dalam rangka memperingati HUT Ke-79 Republik Indonesia, Pimpin...
Ki Bagus Hadikusumo Ketua PP Muhammad...
Foto : muhammadiyah.or.id Ki Bagus Hadikusumo atau yang memili...

Terbaru

Hubungi kami di : 081216527173

Kirim email ke kamismpm.17laren@gmail.com